Minggu, Maret 23, 2008

Penggunaan Energi Ponsel

Salah satu komponen yang memegang peranan penting pada sebuah perangkat wireless, seperti ponsel adalah baterai. Ironisnya, ternyata masih sedikit sekali jumlah pengguna yang menyadari bahwa komponen ini juga perlu diperhatikan perawatannya. Sampai akhirnya mereka sadar, ketika si penyuplai energi tersebut rusak, dan ponsel tidak dapat dioperasikan lagi. Sedangkan mengganti dengan sembarang baterai juga akan semakin menambah resiko kerusakan pada ponsel. Pada ponsel, umumnya akan secara otomatis menampilkan pesan pada layar apabila kapasitas baterai sudah melemah, dan perlu segera diisi ulang, atau mengganti dengan baterai lainnya yang masih penuh jika ponsel memiliki baterai cadangan. Banyak cara sebenarnya yang bisa dilakukan untuk menghemat konsumsi baterai pada ponsel. Seperti melirihkan setting volume nada dering, menon-aktifkan backlight layar ponsel, menon-aktifkan getarnya maupun instrumen menu lainnya, atau bisa juga untuk menonaktifkan ponsel beberapa waktu apabila diperlukan. Kerusakan pada baterai paling banyak disebabkan oleh kecenderungan pengguna ponsel yang sembarangan dalam merawat baterainya. Semisal kebiasaan untuk mengisi ulang baterai ponsel setiap hari, dan membiarkannya selama berjam-jam. Padahal dengan mempertimbangkan jenis baterai yang digunakan, dan lama tidaknya waktu pengisian ulang baterai, akan sangat berpengaruh pada ketahanan dari baterai tersebut. Paling tidak pengguna harus mengerti mengenai proses kimia didalamnya, termasuk lama waktu yang dibutuhkan. Biasanya setelah melakukan beberapa kali pengisian, kapasitas maksimal penyimpanan arus dalam baterai akan turun sekitar 80 persen, dibandingkan kapasitas penyimpanan arus pada saat kondisi baterai masih baru. Menentukan Kualitas Sebuah Baterai Jika Anda termasuk golongan pengguna ponsel aktif, maka biasanya intensitas pengisian ulang baterai akan cukup tinggi, termasuk mengganti baterainya. Namun itupun juga tergantung kondisi dan jenis setiap baterai yang digunakan. Untuk menjaganya tetap dalam kondisi prima, maka diperlukan pengaturan waktu pengisian yang tepat. Sebenarnya cukup banyak pengguna yang mengetahui hal ini, namun biasanya mereka tidak terlalu memperdulikan hal-hal yang terkesan remeh ini. Biasanya kapasitas pada sebuah baterai diukur dalam satuan mAh (milliamp hours). Sebuah baterai dengan kapasitas 800mAh misalnya, secara prakteknya belum tentu dapat bekerja lebih lama dibandingkan dengan baterai yang berkapasitas hanya 550mAh. Hal ini disebabkan kekuatan setiap baterai juga ditentukan oleh intensitas pemakaian ponsel itu sendiri. Ponsel-ponsel keluaran terbaru saat ini biasanya memiliki waktu siaga yang lebih lama, meskipun hanya menggunakan baterai dengan kapasitas 550mAh. Untuk transmisi ponsel, diperlukan tenaga baterai yang cukup besar, dan hal inilah yang mendasari adanya pertanyaan mengapa untuk waktu bicara juga dibutuhkan tenaga baterai yang cukup besar pula. Dulu kapasitas dari sebuah baterai dapat ditentukan dari berat dan besar baterainya. Namun dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini, membawa dampak yang cukup signifikan bagi perkembangan baterai. Sudah banyak perusahaan-perusahaan ponsel yang telah memproduksi baterai dengan ukuran kecil dan bertenaga besar. Sebagai ilustrasi, sebuah baterai dengan kapasitas 550 mAh NiMH memiliki kemampuan setara dengan baterai Li-On berkapasitas 840 mAh. Oleh karenanya, baterai Li-On lebih mahal daripada baterai NiMH karena memiliki ukuran dan berat yang lebih ringan dibandingkan baterai NiMH. Tip Merawat Baterai Ponsel Ketika pertama kali membeli sebuah ponsel baru, sebaiknya pengguna tidak menggunakannya secara langsung. Ada baiknya terlebih dahulu melakukan pengisian baterai sekitar tiga sampai empat kali, agar mendapatkan kapasitas penyimpanan arus secara maksimal. Semisal pada saat pengisian awal ponsel, baterai telah penuh dengan waktu pengisian sekitar 10 sampai 15 menit. Istirahatkan baterai beberapa menit, kemudian lakukan pengisian kembali secara berturut-turut sebanyak empat kali dengan proses yang sama, hingga mendapatkan kapasitas yang maksimal. Perlakuan ini berlaku untuk semua jenis baterai yang dipakai pada ponsel. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan, bahwa sebaiknya dalam melakukan pengisian ulang baterai jangan dibiarkan terlalu lama. Karena hal ini akan menyebabkan kemunduran kemampuan baterai dalam menyimpan arus. Pada baterai NiCad ada kecenderungan apabila dilakukan pengisian ulang, dimana baterai masih menyimpan arus, maka perlahan kapasitas penerimaan arus baterai tersebut akan berkurang dan semakin melemah. Kondisi ini biasanya disebut dengan "memory effect". Hal ini juga disebabkan oleh banyaknya timbunan gas dalam lempengan pelindung baterai. Oleh karena itu, pengguna dianjurkan untuk melakukan pengisian ulang baterai apabila kapasitas baterai sudah benar-benar habis. Selain NiCad, baterai jenis NiMH juga lebih rentan terkena Memory Effect. Sedangkan untuk jenis baterai Li-ion dan Li-Po sangat jarang terkena masalah memory effect. Apabila ingin menjaga agar baterai yang digunakan selalu dalam kondisi prima dan tahan lama, Anda bisa melakukan beberapa langkah sebagai berikut : o Selalu menjaga kondisi baterai, jangan menjatuhkan atau membenturkannya dengan benda keras lainnya, dan jauhkan dari benda-benda yang terbuat dari logam atau medan magnet. o Matikan ponsel sebelum memindahkan baterai, kebanyakan pengguna ponsel mengabaikan langkah penting ini, karena hal tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya performa dari baterai. o Hindarkan baterai dari sinar matahari langsung, karena temperatur yang terlalu tinggi dapat mengurangi kapasitas dari baterai secara permanen. Seperti contoh, jangan meninggalkan ponsel didalam mobil yang anda parkir pada wakti siang hari. o Jika baterai tidak Anda gunakan dalam jangka waktu tertentu, letakkan baterai di tempat yang kering dan sejuk, atau simpanlah ditempat yang gelap. o Sebisa mungkin untuk menggunakan baterai dan charger asli. (kum) Karakteristik Baterai Nickel Cadmium Baterai Nickel Cadmium adalah jenis baterai termurah. Oleh karenanya baterai jenis ini memiliki banyak sekali kelemahan. Karena teknologi yang digunakannya adalah teknologi lama, selain kapasitas yang dimiliki juga kecil. Sehingga apabila Anda tidak mengisi penuh, maka kapasitasnya akan sangat mudah sekali habis. Selain itu, bahan kima yang terkandung dalam baterai jenis ini kurang ramah lingkungan. Oleh karenanya, sekarang baterai jenis NiCad ini sudah tidak dipergunakan lagi untuk ponsel. Nickel-Metal Hydride Baterai Nickel-Metal Hydride memiliki spesifikasi yang kurang lebih sama dengan baterai jenis NiCad, dan kebanyakan digunakan pada ponsel-ponsel lama. Hanya saja, baterai NiMH ini mempunyai kapasitas yang lebih besar dibandingkan NiCad. Selain itu, baterai jenis ini tidak memiliki senyawa kimia yang membahayakan dan lebih ramah lingkungan. Hanya saja, terkadang baterai jenis ini lebih mudah untuk terkena kerusakan pada sistem memorinya dan daya tahannya yang lemah. Dan biasanya setelah beberapa kali melakukan pengisian ulang, baterai ini akan cepat terkuras tenaganya meskipun hanya digunakan untuk melakukan panggilan saja. Lithium-Ion Baterai Lithium-Ion memiliki kapasitas yang sangat besar dengan berat yang lebih ringan. Baterai jenis ini juga tidak memiliki banyak masalah seperti baterai jenis lainnya. Baterai jenis LI-On ini tergolong ramah lingkungan, dan lebih tahan lama dibandingkan baterai jenis lainnya. Hanya saja, baterai jenis ini lebih mahal daripada baterai NiMH, dan kebanyakan baterai Li-On ini dipakai untuk ponsel-ponsel keluaran terbaru. Lithium-Polymer Baterai Lithium-Polymer memiliki performa yang hampir sama dengan baterai Li-On. Perbedaannya hanya terdapat pada bentuknya saja yang lebih tipis dan ringan. Sehingga harga dari baterai jenis ini lebih mahal dibandingkan baterai-baterai yang telah disebutkan diatas.

0 respon: